Diary di Hari yang Biasa Saja

Senin, 29 Juni 2020. Cerah


Aku tak melakukan hal berarti sejak tadi pagi. Entahlah, kenapa aku bilang hal yang aku lakukan tak berarti. Padahal, aku hari ini pergi mengirim surat, membaca buku, dan menonton drama kesukaanku.

Ah aku tau. Mungkin karena perasaanku sedang tidak begitu bagus saat menjalaninya.

Yang mebuat perasaanku semakin tidak bagus adalah aku cemas dalam merencanakan hal apa yang akan aku lakukan untuk mengisi waktuku yang kelewat luang ini di masa seperti ini.

Kalian sadar? Juni sudah hampir berakhir, namun perasaan sakitku tampaknya masih belum tuntas. Pun aku tidak tahu bagaimana menuntaskannya. Mengikhlaskan? Merelakan? Mungkin benar itu caranya.

Aku tidak pula ingin untuk terus-terusan memikirkan apa kesalahanku sampai rasanya aku pantas untuk ditinggalkan.
Gak. Aku memang gak salah apa-apa dalam hal ini.


Aku memohon dengan sungguh, agar aku dan waktu bisa perlahan mengikhlaskan dan merelakan perasaanku yang rasanya terlampau melekat.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merasakan "Jiwa" Era Joseon dalam Novel Mr.Sunshine

Bandung dan Bioskop-Bioskop Tua yang Luput oleh Zaman

Kopinya atau Baristanya?