Diary Malam Ini

Selalu ada yang pertama kali dalam segala hal.
Termasuk patah hati.

Tidak teman-teman, suasana hatiku kini sedang baik. Tak runyam seperti beberapa waktu lalu. Aku pun bersyukur karenanya.

Oke, setelah patah hati ternyata aku bisa mempelajari banyak hal darinya. Dimulai dari mengetahui apa yang sedang aku rasa, menerima, lalu melepaskannya.
Aku memang mengalami sedih yang amat setelahnya. Serasa  seluruh dunia meninggalkanku. Padahal hanya satu orang yang meninggalkanku. Sekitar 3 minggu aku menangis hampir setiap hari. Setiap  malam pula aku dihantui mimpi-mimpi indah yang setelah bangun justru membuatku sedih. 

Tetapi di saat-saat sedih itu juga aku mulai mengenali diriku sendiri dengan mengenali segala rasa yang datang. Benar kata temanku, ini saatnya aku menemukan diriku yang sebenarnya, yang tidak dibutakan oleh perasaan. Aku pun ingin menjadi perempuan yang independen yang bukan merupakan seorang budak cinta.

Pertama kalinya aku merasa sebegitu inginnya menjadi apa yang aku inginkan. Patah hati membawaku untuk lebih semangat dalam menggapai hal yang aku inginkan dalam hidup.

Di sisi lain ini kedua kalinya aku tak ingin lagi melihat rupamu, mengetahui kabarmu, dan perasaanmu. Bukan aku arogan -tapi terserahjika kau menganggap sebaliknya, sungguh tak ingin lagi aku peduli akan semua hal tentangmu (seperti yang kau katakan saat memutuskan untuk pergi).

Tapi aku menyadari sesuatu. Setelah kehilangan, tulisan-tulisanku sebagian besar berubah menjadi tentang kehilangan dan pendustaan. Yah, tak apa. Lagi pula tujuanku menuliskannya adalah untuk mengekspresikan diriku dan membebaskan segala rasa yang dirasa ingin kukeluarkan.

Menulis itu mengeluarkan, membebaskan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merasakan "Jiwa" Era Joseon dalam Novel Mr.Sunshine

Bandung dan Bioskop-Bioskop Tua yang Luput oleh Zaman

Kopinya atau Baristanya?