Tetap Waras, Din!

"Sudah, ya Din, sudah." ujarku pada hati.
nafasmu dengan nafas miliknya sudah tak bertaut. hanya akan timbulkan takut.
ya, takut untuk lagi ditinggalkan.
tapi tunggu, kalau aku terus takut, tak akan pernah bisa aku bertemu dengan angin impianku. jadi, tampaknya satu hal bernama takut harus perlahan kutinggalkan.

sungguh
secepat mendung menjadi cerah seperti sore ini pikiranku dapat berubah.

Seperti pula perasaannya.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merasakan "Jiwa" Era Joseon dalam Novel Mr.Sunshine

Bandung dan Bioskop-Bioskop Tua yang Luput oleh Zaman

Kopinya atau Baristanya?